Sabtu, 30 Mei 2020

MUDIK LEBARAN

Alhamdulillah, mudik pada hari kelima kali ini lancar bisa ditempuh dalam waktu 1 jam dengan si krem Honda Mobilio via jalan biasa. Bukan jalan tol karena tol-nya belum dibangun. Itu mobil pinjam punya ponakan. Tidak perlu ngebut karena sambil menikmati pemandangan kanan kiri. Tidak mampir-mampir karena meski beda propinsi tapi jaraknya dekat, hanya sekitar 30 km-an. Sekali berhenti di SPBU Salam untuk isi bahan bakar dan beli oleh-oleh untuk saudara dan ponakan di kampung. Mobil jalan lagi.

Lihat sepintas di kanan kiri jalan masih banyak toko yang tutup.

Dan tak lama kemudian...

Sampailah di kampung halaman, di bawah kaki gunung Merapi. Dusun Brajan, Banyubiru, Dukun, Magelang, Jawa Tengah. Sepanjang jalan kampung, berserakan serpihan-serpihan kertas.

Pertama masuk rumah salam-salaman tapi gak bersentuhan dan tetap paké masker. Ngobrol ngalor ngidul. Tentang suasana Ramadhan kemarin, corona, kabar sekolah anak-anak. Sesekali terdengar suara mercon di ujung kampung. Keras. Meski kita sudah bisa menduga dari melihat banyaknya serpihan kertas pada saat masuk kampung tadi tapi kaget juga akhirnya.

 

Hidangan kue khas lebaran di kampung sudah menunggu untuk di santap. Teh manis juga dah siap di teko. Tinggal tuang.

Menu makan siang, ayam opor.

 

Sorenya, mie ayam spesial.

 

Pagi hari berikutnya, keliling ke rumah saudara dari ayah dan ibu di kampung sebelah. Sekitar 3 km-an dari rumah Brajan. Saudara di sini menyajikan menu makan ikan nila bakar atau pecel lele.

 

Dua atau tiga hari berturut-turut, agenda kita adalah silaturrahim berkeliling dari satu rumah saudara ke rumah saudara yang lain. Sebenarnya rumah yang harus dimasuki buanyak. Tapi mengingat waktu, kita pilih beberapa saja yang kita anggap sudah mewakili saudara yang lain.

 

Tradisi di sini, setiap masuk rumah pasti disuruh makan. Tidak boleh pamit pulang  kalau belum makan. Bayangkan kalau masuk 10 rumah saja, dah makan 10 piring. Kekenyangan, pasti.

 

***

 

Itulah rencana kami pada Lebaran kali ini yang tidak bisa kami realisasikan. Mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap tinggal 'di rumah saja', demi kebaikan bersama dan wujud cinta kami pada keluarga dan handai taulan. Tidak tertular atau menularkan virus corona (Covid 19).

So, akhirnya silaturrahimnya secara virtual saja. Lewat Google Meet. Pagi ini.

SAHABAT MANTU

Salah satu rezeki yang patut disyukuri setiap hari adalah dipertemukannya kita dengan orang-orang baik dan sholeh. Bersahabat dengan teman-t...