Selasa, 09 Juli 2013

HHH..JIAAN



Saat anak kedua saya lahir, ia saya beri nama Syafiq Muhammad Fakhri. Harapannya ia jadi anak yang penyayang,baik hati yang jadi kebanggaan kami sebagai orang tuanya. Tapi kadang nama dan ulah anak tidak sinkron.

Hari itu, Syafiq menjahili lagi adiknya yang masih bayi.Ia menindih badan adiknya dengan kepalanya sambil tiduran. Tentu saja menangislah si adik. 

Spontan, umminya menegur,” Syafiq, jangan gitu to! Kasihan adik…” 

Syafiq mengangkat kepalanya. Tapi kemudian ia menindih lagi perut adiknya. Ia masih rebahan di samping adiknya. Bahkan malah kepalanya semakin ditekankan ke badan adiknya.

“Syafiq!!!” teriak umminya lagi dengan keras.

Syafiq pun bangun. Tapi sambil bangun dan mau turun dari kasur tangannya mendorong kepala adiknya ke belakang. Adiknya kembali menangis lebih keras.

“Ya,Allah….Paringono sabaar…” Umminya sambat melihat ulah anaknya.

Hmm, ini anak jahilnya.Dari mana ia belajar sikap seperti itu,njegung dahi adiknya. Eh,tidak saya sangka ia malah menirukan keluhan umminya tadi dengan lancarnya tanpa beban,”Ya Allah,paringono sabaaar…”

Lain waktu, ia bikin ulah yang bikin saya jengkel sekali.Rasanya mau mengumpat tapi saya tahan dalam hati.Tapi tak kuasa sayapun mendengus dan berucap “Ckk…” atau “Hhhh…jian”

Ternyata ia memperhatikan sikap saya dan ia merasakan perubahannya tapi mungkin tidak begitu mengerti kenapa saya mendengus begitu.

Ia hanya tanya,”Cekk itu apa,Bi?” atau “Jian itu apa,Bi? “Astaghfirullah?”, Syafiq balik bertanya dengan lugu tanpa merasa bersalah.

Hhh...Saya diam sejenak.Antara jengkel dan menahan ketawa karena kata istighfar tadi.

Astaghfirullahal 'adhim. Moga ulah ini hanya waktu kecil saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAHABAT MANTU

Salah satu rezeki yang patut disyukuri setiap hari adalah dipertemukannya kita dengan orang-orang baik dan sholeh. Bersahabat dengan teman-t...