Selasa, 13 Oktober 2020

NIKMAT SEHAT DAN WAKTU LUANG

"Dua nikmat," kata Nabi saw, "Yang kebanyakan umat manusia merugi padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.”_(HR. Bukhari)

Kita baru sadar betapa sangat mahal dan berharganya nikmat sehat itu ketika kita sedang sakit. Demikian juga dengan nikmat waktu luang. Kita bisa merasakan betapa sangat nikmatnya kenikmatan yang berupa waktu luang ketika kita disibukkan oleh banyak urusan dunia yang tiada henti yang kadang  menghalang-halangi kita mengerjakan amal perbuatan ukhrawi. 

Ya, nikmat sehat. Mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, kulit bisa merasakan, bernafas, hidung bisa mencium bebauan, tangan bisa menyentuh, meraba, berjalan, pencernaan di perut normal, aliran darah lancar, bisa buang air kecil/besar lancar dan juga 'hanya sekadar' bisa buang angin adalah kenikmatan yang tiada terkira. 

Kita juga bisa membaca, menulis, berfikir, merasakan dengan hati, mengucapkan dengan lisan apa yang terlintas di dalam hati. 

 Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh kebanyakan manusia.

Ibnul Jauzi mengatakan "Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya._

 Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat._

 Apabila terkumpul pada manusia waktu luang& nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan.

Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya)."

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya."(HR Ibnu Majah)

 "Mohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yg lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan).

Rasulullah bersabda, "Jika salah seorang keturunan Adam hanya memiliki keislaman dan kesehatan, maka hal itu sudah cukup bagi dirinya."(HR. Ibnu Majah)_

Alangkah luar biasanya nikmat sehat itu. Ma sya'a Allah. Salah satu saja tidak berfungsi normal atau sakit, kita sudah pasti akan menderita. Hidup terasa tidak nyaman. 

Bayangkan, kalau untuk bernafas saja susah misalnya. Bisa dipastikan untuk melakukan aktivitas yang lain pun jadi susah. Itu baru satu masalah, susah bernafas. Bagaimana kalau yang terjadi adalah komplikasi? Hidup kita semakin menderita, semakin tidak nyaman. Kita hanya bisa tergeletak lemah di atas tempat tidur. Kita menjadi beban untuk orang lain karena semua kebutuhan/keperluan hidup kita dilayani oleh orang lain. 


Sabtu, 14 Januari 2017

@ Ruang Merak no. 315 RSPAU Dr. Hardjolukito Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAHABAT MANTU

Salah satu rezeki yang patut disyukuri setiap hari adalah dipertemukannya kita dengan orang-orang baik dan sholeh. Bersahabat dengan teman-t...