Aku ingat saat kelas satu, sekian tahun yang lalu
Di acara jurit malam waktu itu.
Kakak-kakak
membentakku dan teman-temanku.
Aku mengira mereka marah dan membenciku.
Ketakutan menghantuiku
Merinding bulu kudukku.
Gemetar badanku.
Aku bayangkan hukuman yang akan ditimpakan padaku.
Aku mau berteriak sekeras-kerasnya, apa salahku?
Tapi malam menutup merah padam mukaku.
Semua terekam jelas.
Membuat dendam di hati
Suatu saat akan kubalas
Rasakan saja nanti
Niat baik mereka agar kami bermental baja.
Tapi hati ini seperti tak terima.
Sebenarnya mau marah.
Meski akhirnya juga pasrah.
Kelak saat di kelas dua.
Saat aku jadi panitia.
Aku lampiaskan dendam ini pada adik kelasku.
Ku suruh mereka ini dan itu.
Ku bentak-bentak sesukaku.
Seperti kata peribahasa.
Anak-anak itu bak kerbau dicocok hidungnya.
Pasrah, takut dan tak berani berkata.
Perasaan yang sama dengan yang dulu aku rasa.
Rasa itu terus saja mengikuti
Ada rasa marah menyelimuti.
Pada Kakak-kakak yang kutahu sesungguhnya baik hati.
Juga rasa bersalah pada adik-adik kelasku ini
Aku ingin melupakan semuanya.
Karena sebenarnya niat mereka mulia.
Atau seperti yang aku rasa,
Mereka begitu karena dulu mengalami hal yang serupa
Moga adik-adik kelasku pun begitu pula.
Memaafkanku atas perlakuan yang mereka terima.
Agar nanti saat reuni.
Tak ada lagi dendam di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar